Senin, 21 Juli 2014

Things that ruins my confident

Yesss....this is my blog...selama ini sich cuma jadi silent reader dari isi blog2 orang lain yang isinya juga semacam curhatan kegalauan dan lain2 well...saya akan ikutan mencurahkan isi hati dan kegalauan saya yang terkadang mengganjal hati dan pikiran saya.

Yaah sebenarnya kegalauan saya akhir2 ini terutama beberapa bulan belakangan ini dikarenakan oleh jerawat2 yang menghiasi wajah saya..hiks...setiap kali ngomongin soal jerawat ini pasti bawaannya sendu alias sedih karena saya sebelumnya tidak pernah jerawatan sampai seheboh ini hiks..hiks...mungkin Tuhan juga mau ngajarin saya sesuatu yah dari peristiwa jerawatan ini, mungkin saya juga harus mengambil hikmah dari persitiwa jerawatan yang terjadi diwajah saya yang imut ini hiks....(amit kaliiii)

Well jerawat diwajah ini sebenarnya lebih menghancurkan rasa percaya diri yang emang udah lama menurun sejak saya menikah (hah?) well..saya akan cerita sedikit kenapa saya bilang seperti ini.  Jadi dulu saya adalah seorang wanita yang sangat aktif, ceria, mudah bergaul, dan selalu heboh sehingga saya memang memiliki banyak teman2, saya juga dulu termasuk orang yang penuh semangat dalam menjalani hidup saya dan saya juga selalu pasrah2 aja atas apa yang harus terjadi dalam hidup saya


Hal ini saya rasakan sampai saya menikah...setelah menikah dan memiliki anak....hahahahahahha the gloomy day coming over me.  Entah apa sebabnya, padahal awalnya saya masih enjoy2 saja dengan kehidupan pernikahan saya sampai saya hamidun...ha!!!!!! *ntah yaa yg comment gimana...saya tidak menyalahkan hamidun saya atau keadaan saya saat itu, saya hanya menceritakan awal gloomy day saya*  Waktu saya hamidun saya berniat untuk menggugurkannya dengan alasan....saya kepengen kerja lagi.  Egois??? Memang saya sangat egois saat itu.  Well...after many drama happen to me...akhirnya saya ngalah dengan pilihan hubby saya dengan perjanjian after giving birth saya akan kembali bekerja and i hope i can bringing back my old happy life and get a job.

Selama awal2 kehamilan saya dipenuhi dengan sedikit perasaan kecewa, tapi saya tetap meyakinkan diri saya everything gonna be ok and i will get my happy life.  Well...setelah usia kehamilan saya masuk di usia 6 bulan, something happen to me and its ruin my confident again....ntah kenapa kulit saya seluruh badan timbul bercak2 yang rasanya gak berenti2 klo dipikir2 lagi sekarang kayaknya waktu itu saya timbul seperti itu karena stress kecapean karena baru pulang dari perjalanan panjang lewat darat dan makan tidak teratur dan seadanya sepanjang perjalanan.  Ntahlah saya juga gak tau kenapa seperti itu keadaanya

Naaahh dalam masa2 depresi saya dengan keadaan fisik seperti itu yang tentu saja menakutkan buat saya dan sangat menghancurkan rasa percaya diri saya...saya sangat bergantung secara emosianal dengan hubby saya donk, saya juga berharap hubby bisa mensuport saya secara emosional dan menenangkan saya, dan ternyataaaa semua terjadi sebaliknya hubby saya hanya betah diawal2 kejadian saja, sebagai wanita hamil emosi saya sudah pasti sangat tidak stabil, disaat saya membutuhkan suntikan semangat dukungan moril hubby saya malah membuka segala aib sifat saya yang buruk2 hah?????? its not help me so much, hubby saya mengkritik cara berpikir saya, cara menghadapi masalah saya dan perilaku hidup saya dengan cara yang keras another word dimarahin dan dicerca. 

Saya yang saat itu sangat membutuhkan perhatian dorongan semangat tempat curhat dan berkeluh kesah malah sebaliknya saya mendapatkan penolakan dan sebisa mungkin menjadi seseorang yang harus dihindari oleh orang terdekatnya sendiri, saya bahakan merasa hubby seperti memasang pagar pembatas atau jarak supaya saya tidak mengganggu dia dan privacy tidurnya.  Saya dikondisikan untuk memaklumi dan tidak boleh mengganggu akan kebutuhan tidurnya ataupun mengganggu kenyamanan hidupnya.  Saya protes?? hehehe gak sih...saya gak protes saya diam saja dan terus merenung dan bermain2 dengan pikiran saya sendiri yang pada akhirnya menyebabkan rasa depresi sendiri dimana rasa depresi dan stress ini harus saya tanggung sendiri.  Disaat saya membutuhkan teman untuk membagi perasaan saya, saya menerima penolakan dari orang yg saya harap dapat memberikan perhatian dukungan bahkan mau menjadi teman berbagi saya untuk membicarakan apa yang saya alami even gak memberi solusi apa2 but at least i can share what i thought or what i feel and discuss it with him.

 
Disaat2 seperti itu saya mulai mencari2 penyebab dan menyalahkan orang lain, dan kesalahan terbesar saya adalah saya mulai menolak Tuhan dan menyalahkan Tuhan.  Disaat seperti itu saya merasa Tuhan gak perduli sama saya, Tuhan gak mau membantu saya, Tuhan juga mengambil semua harapan2 saya..dan Tuhan juga tidak membukakan jalan bagi saya dan cita2 saya.  Setelah sekian lamanya barulah saya menyadari Tuhan ingin saya belajar sesuatu...mungkin pelajaran tentang kerendahan hati, konsistensi dan ketekunan terlebih dahulu. *smile*


Ahhh yaa...saya ingat sejak saat itu saya membatasi diri saya  sendiri, saya membatasi hal2 yang dapat mengganggu privacy dia ataupun dapat membuatnya marah, saya hanya tidak berani lagi untuk mengusik kehidupannya terlalu jauh dan merepotkannya.  Well...itu saya lakukan karena saya tidak mau terlibat terlalu jauh dalam kehidupan privacynya dia atau didalam hatinya dia, saya juga cenderung menghindari conflict dengan dia demi kenyamanan hidup dan saya juga cenderung menghindari masalah yang ada sangkut pautnya dengan dia dan saya juga berusaha mengcounter terlebih dahulu hal2 yang dapat membua hidup saya lebih susah lagi.   

Sampai sekarang siihhh saya masih berpikir apakah menghindari conflict itu adalah penyelesaian atau tidak ya?  Terkadang sering aja timbul pikiran untuk memberontak dan defeat him in a conflict, tapi yaaahh once again aku harus mengalah disatu sisi, saya murni IRT dimana tidak memiliki penghasilan sendiri....well bisalah yaa dimengerti keadaan saya dalam hal keuangan heheheheh *dia sih gak pernah gak ngasih duit ya bo'*

Kalau dipikir2 gaya hidup yang saya jalani ini seperti gaya hidup wanita jaman dulu yaa...jaman orangtua saya yang berkibar di era 70an hmmmmmm.....atau seperti wanita2 jawa di era 70an atau 60an yaa.???  Apakah memang seperti itu wanita yang baik atau IRT yang baik? Ntahlah...terkadang juga saya sering berpikir penyebab perceraian deddy corbuzier dan si kalina mungkin gara2 di deddy kepengen kalina jadi full time mommy dan melayani anaknya sepenuh2 waktunya...ntahlah...

Stupid???? yaaaa!!! Did i still love him? yesss !! aneh kan? hehehehhe, that's blind love kali yeee....deep down sih kadang ada aja kepikiran kok kayak gini yaaa...kok gw gak bisa kayak dulu lagi ya?....kok gw sekarang rasanya gak diperatiin ya....udah gitu liat status teman2 yg cerai2 (OMG) terkadang terbayang kehidupan bebas kayak dulu or seperti yg mereka pilih dan jalani,  tapi......berhubung saya masih takut sama Tuhan yaaaahhh saya memilih menjalani pilihan saya sendiri, toh dia termasuk dalam pilihan hidup saya kok heuheuhue!!!  Udah mulih yaaa dijalani toooohhh resiko tanggung sendiri *seperti semboyan para distributor hp dipasar gelap, tidak ada garansi...resiko tanggung sendiri* 


Sampai saat ini saya masih menimbang2 apakah saya akan mulai mencoba untuk tidak lari dari conflict dan tidak lagi menghindari masalah dengan dia? Apakah saya harus lebih terbuka dalam mengutarakan perasaan saya dan keberatan saya? hmmmmm pemikiran ini lumayan bikin ngeri saya sih...jujur aja.  Soalnya setiap kali saya mau mengutarakan isi pemikiran saya perasaan saya kepada dia, yang ada selalu ujung2nya saya kecewa dan akhirnya membuat saya berpikir bahwa pasti ujung2nya kesalahan terletak pada saya, kelalaian terletak pada saya.  Karena dalam pikiran saya, selalu ada satu statement : yaaah i'm not good enough in everything, pekerjaan yang saya lakukan selalu gak beres and my personality is not good and perfect enough untuk berkonfrontasi dalam suatu masalah.  Yaaah menulis blog ini membuat saya berpikir, ternyata PR yang harus saya kerjakan dan pelajari masih banyak banget yaaaaaah???  Masih banyak yang harus saya perbaiki untuk menjadi a better person dan memiliki value dimata orang lain.  Well i think i have to be consistent, teratur dan lebih terencana dalam melakukan tugas dan kewajiban saya.  Untuk mebuktikan padanya bahwa saya layak dan memiliki nilai untuk dihargai dan diperhitungkan dalam segala hal dan keputusan. 


Jadiiii bagi yang belum menikah pesan saya cobalah memilih pasangan yang benar2 cocok dan sehati dengan kalian...jangan memilih menikah cuma karena keadaan atau didesak salah satu pihak.  Bagi yang sudah menikah hmmmm.....jalanilah pilihan kalian walaupun didalam menjalaninya tidak semulus yang diharapkan tapi Tuhan selalu menghargai pengorbanan dalam takut akan Dia